
Namun masih banyak pengguna Internet yang belum percaya dengan tingkat keamanan di Internet. Banyak berita tentang pencurian nomor kartu kredit. Memang benar banyak penggunaan nomor kartu kredit yang tidak sah. Akan tetapi nomor kartu kredit tersebut bukan dicuri atau disadap secara online, akan tetapi didapatkan dengan cara lain. Cara yang paling mudah adalah menjadi kasir di sebuah tempat usaha (toko, restoran, hotel). Ketika seorang pengunjung membayar dengan kartu kredit, maka nomor, nama, dan keterangan lain dapat langsung dicatat. Selain itu diberitakan ada software yang dapat menghasilkan nomor kartu kredit yang valid.
Trust (Kepercayaan)
Sebenarnya kepercayaan (trust) lebih diutamakan daripada mebuat sistem yang memiliki keamanan seratus persen (100%). Selain sulit untuk dicapai (bahkan ada yang mengatakan tidak mungkin dapat dicapai), transaksi lebih menekankan kepada kerpecayaan. Ketika kita belanja secara konvensional di toko pun, kita sebenarnya melakukan transaksi berdasarkan kepercayaan.
Kredibilitas penjual dan/atau pembeli merupakan salah satu penjamin keamanan. Percayakah Anda kepada seseorang yang tiba-tiba mengirimkan email meminta agar anda mengirimkan sejumlah uang ke rekening milik orang tersebut. Percayakah Anda kepada saran-saran atau instruksi yang diberikan oleh sebuah situs web yang tidak memiliki latar belakang yang jelas.
Sumber Lubang Keamanan

Lubang keamanan pada OS di sisi pengguna (client) biasanya dieksploitasi dengan menyisipkan trojan horse, yaitu program yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Contoh trojan horse yang cukup terkenal adalah Back Orifice (BO) dan Netbus, yang dapat menangkap ketikan anda, mengirimkan berkas (yang berisi nomor kartu kredit atau data-data pribadi lainnya) dari hardisk anda, dan bahkan memformat hardisk anda. Trojan horse ini disisipkan melalui berbagai cara, seperti misalnya dengan mengirimkan sebagai attachment email atau aplikasi yang dijalankan ketika anda mengunjungi situs web tertentu.
Lubang keamanan pada OS di sisi penjual atau pemberi jasa (server) dapat dimanfaatkan untuk menyadap data-data pelanggannya (client). Misalnya berkas yang berisi data kartu kredit pelanggan dapat diambil dari jarak jauh. Jika lubang ini dieksploitasi, maka bisa saja data-data seluruh pelanggan dari server tersebut jatuh ke tangan penyadap.
Payment Gateway
Jika seorang pelanggan ingin melakukan transaksi secara online, maka dia akan memberikan nomor kartu kreditnya kepada penjual. Jika pelanggan tersebut berbelanja ke beberapa tempat, maka nomor kartu kreditnya akan tercatat di beberapa tempat tersebut. Dengan kata lain, nomor kartu kreditnya ada dimana-mana. Jika tempat-tempat dimana dia berbelanja memiliki kredibilitas dan keamanan yang tinggi maka tidak ada masalah. Namun dengan banyaknya dia memberikan nomor kartu kredit, maka resiko adanya penyalahgunaan kartu kredit menjadi lebih besar.
Untuk mencegah masalah-masalah yang timbul dalam berbelanja online ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Gunakan Piranti Lunak Keamanan Berbayar yang Lengkap dan Up-to-date
Carilah piranti lunak keamanan yang bukan hanya memberikan perlindungan dasar dari virus dan spyware, tapi juga membantu mendeteksi serangan berbahaya sebelum terjadi. Saat ini, sudah tidak cukup lagi mengandalkan solusi antivirus sederhana, namun juga harus ada firewall dua-arah, enkripsi password, toolbar anti-phishing dan update yang berkala.
Piranti lunak keamanan Anda harusnya mengandung fitur terbaru teknologi berbasis reputasi yang mampu mendeteksi malware dan melampaui kemampuan solusi keamanan tradisional.
Piranti lunak keamanan Anda harusnya mengandung fitur terbaru teknologi berbasis reputasi yang mampu mendeteksi malware dan melampaui kemampuan solusi keamanan tradisional.
2. Belanja di Situs dengan SSL
Yakinkan Anda hanya melakukan belanja di situs atau penjual online yang menawarkan transaksi aman. Beberapa situs menampilkan label 'certified secure' dengan logo atau sertifikat online yang muncul di situs atau saat Anda hendak membayar. Sertifikat yang bisa dipercaya, dikeluarkan oleh beberapa organisasi seperti Verisign. DigiCert dan Go Daddy. Apa artinya sertifikat itu? Ini berarti situs tersebut menggunakan keamanan Secure Sockets Layer (SSL).
Selain sertifikat yang disebut sebelumnya, situs lain yang menawarkan transaksi via SSL kadang hanya menyebutkan 'Secure Transaction' atau 'We offer Secure Sockets Layer (SSL) technology' diimbuhi dengan gambar gembok.
Selain sertifikat yang disebut sebelumnya, situs lain yang menawarkan transaksi via SSL kadang hanya menyebutkan 'Secure Transaction' atau 'We offer Secure Sockets Layer (SSL) technology' diimbuhi dengan gambar gembok.
Jika tempat Anda berbelanja tak menawarkan SSL, sebaiknya Anda mencari tempat belanja lainnya.
3. Waspadai Phishing dan Pharming
Kedua istilah itu mengacu pada teknik penipuan online untuk mencuri informasi keuangan pribadi seperti nomor kartu kredit.
Phishing adalah email penipuan yang seakan-akan berasal dari sebuah toko, bank atau perusahaan kartu kredit. Email ini mungkin mengajak Anda untuk melakukan berbagai hal -- misalnya memverifikasi informasi kartu kredit, meng-update password dan lainnya.
Harus dipahami bahwa perusahaan yang sah tidak akan melakukan hal itu melalui email. Jika Anda menerima email dengan permintaan semacam itu, hapus saja!
Nah, yang agak lebih sulit untuk dideteksi adalah Pharming. Ini mengacu pada sebuah halaman web palsu yang dibuat oleh penipu sehingga mirip halaman akhir dari sebuah situs belanja.
Jika Anda mengklik checkout, Anda akan dibawa pada halaman milik sang penipu dan diminta untuk memasukkan data-data pribadi.
Cara paling baik untuk melindungi diri dari Phishing dan Pharming, adalah dengan memiliki piranti lunak keamanan yang ter-update.
Sebagai tambahan, pastikan Anda mengetikkan secara manual halaman web toko online di browser Anda. Jangan mengklik lewat tautan yang ada di email atau tempat lain.
4. Berbelanjalah di Tempat Ramai
Ada sejumlah situs besar --termasuk Google, Yahoo, MSN, Amazon dan CNET-- yang menyediakan layanan pencarian dan akses ke berbagai situs berbelanja terpercaya. Selain berguna untuk membanding-bandingkan, setiap situs itu juga memiliki sistem rating berdasarkan kepuasan pembeli.
Bahkan, ada juga situs yang menyediakan review dari sesama pengguna. Sehingga, Anda bisa tahu situs belanja mana yang mengantarkan barang dengan baik, tepat waktu dan tepat barang, serta bagaimana mereka menangani pengembalian barang.
Jika Anda punya pusat perbelanjaan (dalam arti fisik) yang jadi tempat favorit, berbelanjalah di situsnya. Nyaris semua toko besar saat ini sudah menyediakan layanan online.
5. Kredit, Jangan Debit
Ini satu tips belanja online yang patut didengarkan: gunakan kartu kredit, bukan kartu debit. Lho, kenapa? Karena kartu kredit biasanya sudah dilengkapi dengan perlindungan terhadap penipuan, kiriman yang hilang dan barang yang rusak serta berbagai masalah lainnya. Pastikan penyedia kartu kredit Anda menawarkan hal itu.
Masalah utama dari kartu debit, jika digunakan online, adalah bahwa kartu itu merupakan sambungan langsung ke rekening bank Anda. Jika penipu berhasil mencuri nomor kartu kredit mereka, bencana yang timbul mungkin tak terlalu besar. Tapi bayangkan jika yang bobol adalah kartu debit Anda.
Masalah utama dari kartu debit, jika digunakan online, adalah bahwa kartu itu merupakan sambungan langsung ke rekening bank Anda. Jika penipu berhasil mencuri nomor kartu kredit mereka, bencana yang timbul mungkin tak terlalu besar. Tapi bayangkan jika yang bobol adalah kartu debit Anda.
6. Perhatikan Hal-Hal Kecil
Ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat belanja online:
· Privacy Statements (Pernyataan soal kerahasiaan data) — periksa dan baca dulu kebijakan penjual online soal data pribadi Anda sebelum melakukan pembelian. Pastikan mereka tak akan menjual informasi pribadi pada pihak lain.
· Return Policies (Kebijakan soal pengembalian barang) — Hal semacam ini lebih penting di belanja online ketimbang di dunia fisik. Baju hangat yang nampak berwarna biru laut di layar monitor bisa jadi akan terlihat biru tua saat sampai di tangan Anda. Akankah toko menerima pengembalian semacam ini? Adakah biaya terkait hal itu? Cari tahu sebelum Anda membeli.
· Terms of Agreement (Kesepakatan) — Jika pembelian melibatkan layanan online, seperti PayPal, pastikan Anda memahami bahwa layanan itu juga akan melindungi Anda dari hal-hal buruk.
· Gift Cards (Voucher Hadiah) — Saat ini makin hadiah dalam bentuk voucher makin disukai dan banyak membantu saat belanja di waktu yang sempit. Pastikan Anda mengetahui kebijakan dari setiap kartu. Beberapa perusahaan bahkan memiliki biaya bulanan atau tanggal kadaluwarsa untuk voucher belanja, yang membuat kertas itu hanya menjadi selembar kertas belaka jika tak segera digunakan.
sumber:
wah ternyata sesuatu yang efisien itu susah untuk dilakukan.karena masih saja banyak hal yang dilakukan,khususnya masalah keamanan.seperti belanja online ini.padahal belanja online biasanya memberikan harga yang murah pula. . .
BalasHapusjaman sekarang emang enaknya belanja online ya bro,selain banyak pilihan, harganya juga biasanya lebih murah.mungkin tidak ada salahnya menggunakan debit bro,tapi harus dipastikan dulu sipenjualnya bukan penipu,caranya mungkin kita berbelanja ditempat yang ramai dimana udah tercantum track record si penjual,lebih baik lagi kalo COD aja bro (cash on delivery) hehehehe....nice info bro krisna
BalasHapussaya juga setuju dengan saudara tio,,,
BalasHapusdengan adanya online shopping kitatak lagi harus mendatangi toko yg mnjual barang yang kita inginkan,,,
di sisi lain kita juga tidak boleh lengah dengan kemudahan yang ada sehinnga kita lalai dalam menjaga hak milik dan privasi kita seperti dengan cerobohnya memberitahukan account bank kita pada orang lain
iya, ini masalah yang ada untuk online shopping di Indonesia. Kita dapat membandingkan supporting technology yang ada di Luar Negeri (US) dengan yang ada di Indonesia mengenai Online Shopping.
BalasHapusKeamanan di sisi teknologi e-commerce menjadi faktor penting kesuksesan e-commerce.Sebenarnya, dengan adanya PAYPAL sudah lebih menjamin kepastian penjual dan pembeli. Paypal menjadi perantara antara penjual dan pembeli.
Paypal akan menerima sebagian dari pembayaran dari pembeli, lalu mengirim konfirmasi kepada penjual bahwa pembayaran telah diterima. Lalu penjual harus mengirim barang ke pembeli. Jika barang yang dikirim sudah sesuai permintaan (kualitas,kuantitas,dll), pembeli harus mengirim konformasi dan membayar penuh bayaran. Simple, dan Sama-sama menguntungkan pembeli dan penjual.
Faisal
lucu2 dah komen2 lu.. haha
BalasHapus